Sudahkah anda mengenal Habibie Afsyah??? Saya mengenalnya pada saat dia diundang oleh Metro TV sebagai bintang tamu di acaranya Rosiana Silalahi (nama acaranya saya lupa). Saya menonton acara tersebut dari awal sampai akhir bahkan yang biasanya saat iklan saya pindah ke chanel lain, pada saat nonton acara ini saya tidak beralih sedikitpun dari Metro TV.
Setelah sekian lama, saya tertarik untuk menulis tentang Habibie Afsyah dengan Judul Kisah Blogger Sukses : Habibie Afsyah Blogger Sukes Meskipun Cacat. Judul tersebut tidak bermaksud untuk mengekploitasi kekurangan seorang Habibie Afsyah, tapi lebih kepada nilai motivasi bagi kita yang diberikan fisik normal oleh Alloh SWT.
Karena kesuksesannya itu, kini dia memiliki yayasan sendiri yang memberikan dorongan dan semangat kepada para penyandang cacat seperti dirinya untuk terus berkarya. Menurut catatan beberapa sumber, dia bisa menghasilkan US $ 2000 dari Amazone.com.
Namun kesukesasannya itu tidak diraih dengan cara instan, tidak seperti iklan-iklan yang beredar di internet KAYA DENGAN ISNTAN, SUKSES DENGAN INSTAN DAN KENYANG DENGAN MIE INSTAN, hehhe….
Kisah perjalanan hidupnya meraih sukses dia tulis dalam sebuah buku Otobiografi yang menjelaskan riwayat Beliau dari mulai lahir, tantangan hidup sebagai orang cacat, hingga menemukan dunianya sukses menjadi pebisnis online.
Anda mungkin akan kaget jika mengetahui bahwa Habibie Afsyah telah sukses menjadi pebisnis Online pada usianya 21 tahun (saat bukunya dibuat thn 2009). Di usia mudanya, Habibie sudah mendirikan “Yayasan Habibie Afsyah” untuk mengangkat kehidupan para penyandang cacat seperti dirinya.
Habibie terlahir sebagai bayi montok dan sehat yg membuat orangtuanya tidak menaruh curiga terhadap keadaan fisik anaknya. Baru pada Usia 8 bulan, orang tuanya mulai curiga karena Habibie kecil belum juga bisa merangkak seperti bayi normal lainnya.
Mulailah Habibie di bawa ke Dokter oleh Ibunya untuk mengetahui penyebab terlambatnya perkembangan fisik tsb. Setelah dibawa ke berbagai Rumah Sakit dan bertemu dengan banyak dokter, diketahui ternyata Habibie menderita penyakit Muscular Dystrophy Progressive tipe Backer.
Bahkan ada Dokter yg memprediksi umurnya hanya sampai 25 tahun saja.
Habibie sering dibawa ke mana-mana oleh Sang Ibu untuk berobat, baik ke dokter spesialis, maupun ke pengobatan alternatif. Semua dilakukan Ibunya agar mendapatkan kesembuhan bagi Sang Anak. Bahkan Habibie sempat dibawa terapi khusus dengan memasukkan tubuhnya ke dalam semacam kotak. Kakinya dimasukkan sepatu khusus dengan penyangga besi.
Namun Habibie merasa proses terapinya sangat menyakitkan. Dalam setiap terapi sekitar 15-30 menit itu Habibie kecil selalu menangis ; “Sakit Ma, sakit. Udah ma, Dede ngak mau,” jeritnya. Karena terapi yg menurut Habibie menyakitkan tersebut, pangkal pahanya sempat terlepas dari tulang mangkoknya. Dan hal itu membuat pertumbuhan kakinya menjadi tidak seimbang. Kaki Habibie menjadi panjang sebelah.
Namun keadaan cacat telah mengajarkan Habibie untuk ikhlas menerima keadaan yg diberikan Tuhan. Hal itu bisa dia terima dengan apa adanya. Yang membuat sangat berat adalah tantangan hidup untuk mendapatkan perlakuan layak dari lingkungan sekitar.
Memang Beliau sangat merasakan diskriminasi ketika mau mendaftar ke sekolah, mau menikmati liburan di tmp wisata bersama keluarga, dan lain sebagainya.
Memang Beliau sangat merasakan diskriminasi ketika mau mendaftar ke sekolah, mau menikmati liburan di tmp wisata bersama keluarga, dan lain sebagainya.
Sebagian sekolah beralasan belum memiliki fasilitas untuk menampung Anak Cacat yg berkursi roda untuk belajar di sekolah normal. Ibu Habibie lah yg berjuang keras ke sana-ke mari untuk mencari tempat pendidikan buat anaknya. Termasuk suatu ketika mendaftarkan Habibie pada Kursus Dasar Internet Marketing selama 2 hari dg pengajar dari Singapura, Mr. Fabian Lim.
Ceritanya setelah bergelut dengan perjuangan untuk bisa lulus sekolah hingga SMA, Habibi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Ceritanya setelah bergelut dengan perjuangan untuk bisa lulus sekolah hingga SMA, Habibi tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Dia didaftarkan ibunya ikut Kursus Dasar Internet Marketing. Biayanya lumayan besar, Rp. 5 juta. Usai Kursus Dasar Internet Marketing tsb, Habibie mengaku tidak tahu harus melakukan apa lagi karena dia merasa benar-benar buta tentang bidang yg baru dipelajarinya itu. Dia merasa nol besar untuk bidang internet marketing ini. Apalagi kursus yg diberikan dalam Bahasa Inggris dan memakai Alih bahasa (tanslator).
Habibie memang sering membuka internet, namun itu hanya untuk bermain game online sebagai pengisi kesibukannya di rumah. Katanya Komputer yg dipakai juga masih numpang di komputer kakaknya.
Belum habis kebingungan Habibie, Selang beberapa bulan kemudian, Habibie diikutkan kembali oleh ibunya untuk ikut Kursus tingkat lanjut (advanced) Internet Marketing dg pembicara yg sama dari Singapura,Fabian Liem.
Belum habis kebingungan Habibie, Selang beberapa bulan kemudian, Habibie diikutkan kembali oleh ibunya untuk ikut Kursus tingkat lanjut (advanced) Internet Marketing dg pembicara yg sama dari Singapura,Fabian Liem.
Sebenarnya Habibie sempat menolak karena tidak enak melihat Ibunya
harus menjual Mobil sewaannya hanya agar dia bisa ikut pelatihan tsb.
Karena Biaya Kursus tingkat lanjut itu mencapai Rp. 15 Juta.
harus menjual Mobil sewaannya hanya agar dia bisa ikut pelatihan tsb.
Karena Biaya Kursus tingkat lanjut itu mencapai Rp. 15 Juta.
Dia sempat berdebat dengan ibunya, namun Ibunya tetap memberikan semangat kepada Habibie dan mendorongnya untuk bisa berhasil. “Anggap saja kamu kuliah”, begitu kata mamanya. Akhirnya dengan dorongan mamanya, Habibie mau juga ikut kursus mahal itu.
Di kursus advanced tsb, habibie mengikuti “kuliah” setiap 2 minggu selama 3 bulan. Di tmp kursus inilah pertama kalinya Habibie berkenalan dengan Suwandi Chow, alih bahasa (Translator) kursus itu dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Setelah belajar 3 minggu, Habibie berhasil mendapatkan penjualan pertama dari Amazon.com dg Produk Game PS3. Meski komisinya cuma $24, Habibie senangnya bukan kepalang karena baru kali ini bisa menghasilkan uang dari internet. Pada komisi pertama ini Habibie sebenarnya rugi karena biaya iklan lebih besar dari komisi.
Namun Habibie terus berusaha sampai dia bisa mendapatkan komisi $124, $500, $1000, dan $2000 dari Amazon. Semua memerlukan proses belajar dan praktek secara konsisten. Uang hasil penghasilan dari Amazon dipakai Habibie untuk mengikuti kursus-kursus internet marketing lain, seperti Eprofitmatrix, Dokterpim, dan Indonesia Bootcamp.
Dari kursus dan praktek internet marketing, Habibie sudah bisa menerbitkan Ebook Panduan Sukses dari Amazon dan membuat situs Listing Rumah (rumah101.com). Habibie juga didaulat menjadi Trainer di Eprofitmatrix bersama Gurunya, Suwandi Chow. Itulah pertama kali Habibie menjadi Trainer seminar meskipun usianya masih 20 tahun.
Sejak itu, Habibie sering diundang menjadi pembicara seminar internet marketing di kampus-kampus, hingga diliput koran, tabloid, dan majalah. Puncaknya Habibie diundang pada acara Kick Andy di Metro TV pada episode “Kasih Tiada Bertepi”.
Itu adalah sepenggal kisah blogger sukses yang saya publish ulang dari blog di atas. Ada banyak pelajaran yang bisa petik dari kehidupan seorang Habibie Afsyah :
1. Kasih sayang dan perjuangan seorang ibu yang tidak kenal menyerah agar anaknya bisa sukses seperti layaknya manusia normal, meskipun beliau sadar anaknya memiliki kekurangan. Seorang ibu yang tidak minder memiliki anak cacat dan kemudian menyimpannya rapat-rapat di dalam rumah agar tidak diketahui orang, namun sebaliknya dia terus membawa anak terkasihnya untuk bersosialisasi bersama manusia-manusia normal.
2. Kegigihan dan semangat seorang anak yang cacat untuk bisa sukses, dia tidak menjadikan kekurangannya sebagai penghambat dan sumber kelehamahan tapi justru menjadikannya sebagai sumber kekuatan.
3. Kebesaran hati seorang Habibie Afsyah, dia berkata “Saya memaafkan orang yang mengejek dan menghina saya, karena mereka tidak tahu tentang saya”. Sungguh sebuah jiwa yang luar biasa, yang selalu berusaha memahami orang lain tapi tidak menuntut agar orang lain memahami keadaannya.
Sobat blogger, itulah Kisah Sukses Blogger : Habibie Afsyah Blogger Sukes Meskipun Cacat yang mudah-mudahan bisa menjadi inspirasi dan motivasi bagi kita. Kalau orang cacat saja memiliki semangat untuk sukses, kenapa kita yang diberi fisik normal tidak memiliki semangat lebih besar dari dia. Anda bisa membaca catatan-catatan dia di blog pribadinya http://www.habibieafsyah.com/. Semoga bermanfaat.