Memang tidak ada yang abadi di dunia ini gan, bahkan untuk segala teknologi secanggih apapun . Begitu juga dengan data yang tersimpan dalam teknologi digital seperti hardisk, SSD dan flashdisk meskin saling klaim merupakan teknologi terbaik dalam hal penyimpanan data pasti ada waktunya usang.
Berikan adalah penjalsan singkat tentang daya tahan dari masing-masing teknologi penyimpanan data tersebut. Dari artikel ini akan diperoleh keterangan singakat tentang daya tahan dari HardDisk, FlashDisk, dan Solid State Drive (SSD). Manakah storage yang paling tahan banting?
Baca Juga : Panduan Lengkap Instal Windows 10 Dengan Flashdisk
Hard Disk
HardDisk merupakan media penyimpanan yang mengandalkan komponen bergerak, termasuk disk yang berputar dan magnetic head yang menari-nari di atasnya. Jika magnetic head tersebut mengenai disk sedikit saja, maka hampir dipastikan data yang terkena di dalamnya akan rusak.Ada berbagai penyebab dari insiden tersebut. Mulai dari aliran listrik yang mati mendadak, benturan fisik yang keras, bahkan kesalahan produksi. Menurut penelitian yang dilakukan terhadap 25 ribu HardDisk oleh perusahaan penyimpanan Cloud BackBlaze di tahun 2013, 5 persennya rusak di tahun pertama, sisanya akan bertahan hingga tahun keempat. Melebihi tahun keempat tersebut, terjadi peningkatan kerusakan terhadap 11,8 persen drive, dan 74 persennya akan bertahan melebihi 4 tahun tersebut.
Selain itu, kamu juga harus menjaga HardDisk untuk tetap jauh dari benda-benda yang mengandung magnet yang tinggi, mengingat situasi tersebut akan membawa risiko buruk terhadap data di dalamnya.
Baca Juga : Cara Memperbaiki Hardisk Error
Solid State Drive (SSD)
Nih perangkat penyimpanan yang lagi naik daun belakangan ini. SSD memang menawarkan berbagai kelebihan yang tidak dimiliki oleh HardDisk, mulai dari tahan guncangan hingga proses read dan write yang super cepat. Ini dikarenakan perangkat tersebut tidak menggunakan komponen bergerak di dalamnya untuk menyimpan data.Tapi jangan senang dulu, tidak ada hardware yang sempurna. SSD memiliki kelemahan dalam siklus read dan write. Masing-masing blok yang dimiliki oleh SSD hanya sanggup untuk melakukan siklus tulis dan baca hingga ribuan kali. Tapi tenang, siklus ribuan kali tersebut tentu saja dapat kamu tempuh hingga bertahun-tahun. Selain itu, apabila memang kamu berhasil membuat siklus tersebut habis, data di dalamnya akan menjadi read-only dan tidak akan hilang.
Eits tunggu dulu, masih ada ancaman lainnya lho. SSD juga rentan terhadap gangguan suplai listrik. Apabila tiba-tiba listrik mati, maka data di dalamnya akan riskan sekali untuk mengalami corrupt. Jadi seberapa awet sih SSD itu? Menurut Dell, SSD dapat awet seburuk-buruknya 3 bulan, dan paling lama hingga 10 tahun.
Baca Juga : Cara Mengembalikan Data Yang Hilang
Flash Disk
Perangkat penyimpanan sejuta umat. Mengingat harganya yang terjangkau, maka modul memori di dalamnya juga memiliki kualitas di bawah modul memori milik SSD. Masalah siklus tulis dan baca juga menjadi perhatian terhadap perangkat ini. Biasanya FlashDisk masih akan berjalan dengan baik hingga siklus ke 3000 hingga 5000.Perlu diingatkan bahwa FlashDisk memang bukan diperuntukkan untuk menyimpan file dalam waktu yang lama. Ia lebih berfungsi untuk memindahkan suatu file dari satu perangkat ke perangkat yang lain secara praktis. Semakin sering kegiatan tersebut dilakukan, maka daya tahannya akan terus menurun. Menurut teori dari Flashbay, sebenarnya FlashDisk dapat menyimpan data hingga 80 tahun apabila tidak digunakan dan berada di lingkungan yang tepat. Tapi kita semua tahu itu semua tidak mungkin terjadi kan?
Mari kita ambil hitung-hitungan masuk akalnya saja. FlashDisk dapat bertahan hingga beberapa tahun apabila digunakan secara normal, namun Ia bahkan hanya dapat bertahan beberapa bulan saja apabila digunakan secara berat dan terus menerus.
Sumber : https://jalantikus.com/tips/harddisk-ssd-dan-flashdisk/