Majenang memiliki kekayaan alam yang belum dieksplorasi untuk menjadikan sumber Pendapata Asli Daerah. Salah satunya adalah pesona air terjun "Curug Cigombong".
Air terjun "Curug Cigombong" yang terletak di Desa Sadabumi memiliki nilai eksotik tersendiri. Air terjun yang dikelilingi kawasan hutan pinus dan dihiasi rerimbunan pepohonan hutan tropis memberikan keindahan tersendiri. Air Terjun "Curug Cigombong" memiliki ketinggian kurang lebih antara 25 - 40 meter.
Air yang tumpah di air terjun "Curug Cigombong" adalah air yang mengalir dari sungai Cigombong dan Cibikang. Pada saat intenstias hujan turun lebih banyak seperti sekarang ini, air terjun "Curug Cigombong" benar-benar memberikan pemandangan yang menakjubkan. Air yang jatuh dari ketinggian 25 meter lebih tersebut pecah menghepas bebatuan dan memenuhi lubuk dibawahnya. Semetara itu angin juga iku memberikan efek keindahan tersendiri. Angin yang dihasilkan dari udara sekitar dan hempasan air yang jatuh dari ketinggian 25 meter tersebut menyebakan setiap kita yang berada di bawah akab basah kuyup dan merasa kedinginan.
Sampai saat ini, air terjun "Curug Cigombong" belum dikelola dan dikomersilkan. Pesona alam yang benar-benar masih perawan. Hanya ada beberapa usaha pembangunan akses jalan oleh pihak perhutani. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah akses para pengunjung. Namun sampai saat saya menulis artikel ini, "Curug Cigombong" belum dikomesilkan. Itu artinya stiap kita yang ingin menikmati keindahan alat tersebut, masih bebas tanpa biaya. Yang penting datang dengan niat untuk menikmati keindahan alam, bukan untuk merusak keindahan alam yang masih perawan tersebut.
Akses jalan untuk sampai ke "Curug Cigombong" memang lumayan jauh dari pusat kota Majenang. Kalau ditempuh dengan kendaraan bermotor bisa menghabiskan waktu 2 jam perjalan. Ada dua jalur alternatif yang bisa dipilih untuk bisa sampai ke air terjun tersebut.
Pertama melewati jalur Bener, Sepatnunggal dan Pengadegan. Jalur ini jalannya kurang baik, tapi cukup dekat. Hanya membutuhkan waktu kruang lebih 1 jam bisa sampai di kampung yang berdekatan langsung dengan "Curug Cigombong". Kalau kita melalui jalur ini, kendaraan dititipkan di kampung tersebut. Namanya kampung Ciakar. Orang-orangnya ramah, suka menolong dan yang pasti dengan senang hati akan mengantarkan siapa saja yang ingin sampai di "Curug Cigombong". Maklum kalau lewat jalur ini, dari kampung Ciakar ke "Curug Cigombong" ditempuh dengan jalan kaki.
Kedua melewat jalur lintas Kabupaten Brebes. Jalur ini meiliki akses jalan yang sangat baik sampai dengan Desa Ujungbarang. Dari desa Ujungbarang ke "Curug Cigombong" juga bisa dilalui kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda motor. Namun harus ekstra hati-hati. Dan sesampai di "Curug Cigombong" harus meninggalkan kendaraan berada jauh dari lokasi air terjun.
Saran saya lebih baik lewat jalur yang pertama. Karena selain lebih dekat, juga akan dibantu oleh orang-orang yang ada di kampung Ciakar. Yang tertarik silakan berkunjung, dan saya juga siap membantu.