Pengertian Animasi dan Sejarah Animasi serta Perkembangannya | Animasi atau gambar bergerak. Tentu kita semua sudah tahu dan sering melihat hasil karya manusia berupa gambar yang dapat bergerak yang sering disebut animasi. Contoh misal adalah film kartun Tom and Jerry dan sejenisnya.
Untuk menambah wawasan kita tidak ada salahnya kalau kita mempelajarai apa itu animasi. Bukan bagaimana cara membuat animasi, melainkan kita akan mempelajari apa arti animasi, bagaimana sejarah animasi dan bagaimana perkembangan animasi dari zaman satu ke zaman berikutnya. Oke, kita langsung aja baca artikel di bawah ini yang saya kutip dari blog IT Center Garut.
PENGERTIAN ANIMASI
kata
animasi berasal dari kata animation yang berasal dari kata dasar to
anime di dalam kamus Indonesia inggris berarti menghidupkan. Secara umum
animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan,menggerakkan benda mati.
Suatu benda mati diberi dorongan, kekuatan, semangat dan emosi untuk
menjadi hidup atau hanya berkesan hidup. Sebenarnya, sejak jaman dulu,
manusia telah mencoba menganimasi gerak gambar binatang mereka, seperti
yang ditemukan oleh para ahli purbakala di gua Lascaux Spanyol Utara,
sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih. Mereka mencoba untuk menangkap
gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison atau kuda,
digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan
bertumpuk (Hallas and Manvell 1973). Orang Mesir kuno menghidupkan
gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang
bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum
Masehi (Thomas 1958). Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur
cerita yang hidup, dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada
masa Heian(794-1192) (ensiklopedi Americana volume 19, 1976). Kemudian
muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad ke 19 di Eropa,
berupa lembaran cakram karton tebal, bergambar burung dalam sangkar,
yang kedua sisi kiri kanannya diikat seutas tali, bila dipilin dengan
tangan akan memberikan santir gambar burung itu bergerak (Laybourne
1978).
Perkembangan
dunia animasi komputer yang pesat dewasa ini memerlukan waktu puluhan
tahun dalam proses penciptaaannya. Animasi secara harfiah berarti
membawa hidup atau bergerak.Secara umum menganimasi suatu objek
merupakan benda yang bergerak.dari objek tersebut agar menjadi
hidup,animasi mulai dikenal sejak populernya media televisi yang mampu
menyajikan gambar – gambar hasil bergerak hasil rekaman kegiatan dari
makhluk hidup,baik manusia , hewan,maupun tumbuhan.
Perkembangan
animasi semenjak munculnya perkembangan pertelevisian.Pada awalnya
diciptakan animasi berbasis dua dimensi (2D Animation). Realisasi nyata
dari perkembangan animasi dua dimensi yang cukup revolusioner berupa
dibuatnya film-film kartun.
Pembuatan
animasi film kartun tersebut pada awalnya dikerjakan dengan membuat
sketsa gambar yang digerakkan satu demi satu, jadi kesimpulannya animasi
merupakan suatu gambar objek yang dapat bergerak. Pedesain animasi di
computer yang lebih umum disebut dengan animator, hanya perlu
menganimasikan objek antarkeyframe tidak perlu lagi membuat animasi
frame demi frame seperti dalam pebuatan animasi gambar demi gambar dalam
pembuatan kartun film konvensional.sedangkan frame – frame antar
keyframe tersebut akan diterjemahkan sendiri oleh computer menjadi
sebuah gerakan seperti yang diinginkan animator.Perkembangan dunia
animasi computer sekarang sudah sangat pesat, apalagi sejak
diciptakannya animasi berbasis tiga dimensi ( 3D Animation) yang
mempunyai ukuran panjang,lebar,dan tinggi ( Z-axis) maka objek dan
pergerakkannya hampir mendekati kenyataan aslinya.Hanya saja objek
tersebut dibuat dunia maya (Virtual reality). Perkembangan ini juga
dilengkapi dengan berbagai perangkat lunak yang mendukung seperti
misalnya Macromedia flash,GIF animation dan corel Rave sebagai software –
software pendukung animasi dua dimensi sedangkan 3D MAX Studio,Alias
Wave Front AMA,Light Wave,dan cinema 4D, sebagai software –software inti
popular pendukung animasi 3 dimensi. Keuntungan yang diperoleh bagi
para pekerja atau bisa juga disebut sebagai animator adalah sebagai
berikut :
v Dalam pembuatan sekuel film.
v Pembuatan sebuah iklan multimedia
v Pengisi special effect dalam pembuatan video klip music atau film.
v Pembuatan presentasi multimedia
v
Mendesain sebuah web yang dinamis dan interaktif atau jika dikaji lebih
jauh bahwa seorang animator dapat mengkreasi sebuah objek atau efek
yang tidak mampu dihasilkan camera man misalnya seorang animator mampu
membuat visualisasi angin topan, gunung meletus yang mengeluarkan lava
panas, menghidupkan kembali monster dinosaurus yang sudah punah beberapa
abad silam,merobohkan gedung, membuat pesawat semahal F – 16 meledak
dan terbakar.
Peranan
animasi terutama animasi dalam dunia computer dan peranan animator
sebagai sang arsitek pendesain sebuah animasi. Dengan adanya dukungan
software animasi berbasis 3 dimensi ini, maka sutradara tidak perlu lagi
mendatangkan seorang aktris atau actor yang bayarannya mahal dalam
pembuatan film.misalnya cukup dengan mempunyai foto tampak samping dan
tampak depan maka wajah kita dapat kelihatan mirip dengan aslinya, dalam
bentuk tiga dimensi (3D).
Perkembangan
animasi seiring dengan perkembangan pertelevisian, pada awalnya
diciptakanlah animasi berbasis dua dimensi (2D Animation) Yakni objek
yang dianimasi mempunyai ukuran panjang (X-azis) dan ( Y-axis).Realisasi
nyata dalam perkembangan dua dimensi yang cukup revolusioner yakni film
– film kartun. salah satu contoh yang paling teknis yakni gambar yang
dapat bergerak atau objek dari benda tersebut.
PERKEMBANGAN ANIMASI DI AMERIKA
Animasi
mulai berkembang sejak abad 18 di amerika. Pada saat itu teknik stop
motion animation banyak disenangi. Teknik ini menggunakan serangkaian
gambar diam/frame yang dirangkai menjadi satu dan menimbulkan kesan
seolah-olah gambar tersebut bergerak. Teknik ini sangat sulit,
membutuhkan waktu, juga biaya yang banyak. Karenauntuk menciptakan
animasi selama satu dektik, kita membutuhkan sebanyak 12-24 frame gambar
diam. J. Stuart Blackton mungkin adalah orang Amerika pertama yang
menjadi pionir dalam menggunakan teknik stop motion animation. Beberapa
film yang telah diciptakannya dengan menggunakan teknik ini adalah The
Enchanted Drawing (1900) dan Humorous Phases of Funny Faces (1906).
Selanjutnya, setelah teknologi komputer berkembang, bermunculan animasi
yang dibuat dengan teknologi komputer. Animasi itu macam-macam jenisnya.
Ada yang 2 dimensi (2D) dan 3 dimensi (3D). Pada animasi 2D, figur
animasi dibuat dan diedit di komputer dengan menggunakan 2D bitmap
graphics atau 2D vector graphics. Sedangkan 3D lebih kompleks lagi
karena menambahkan berbagai efek di dalamnya seperti efek percahayaan,
air dan api, dan sebagainya. Sedangkan tokoh yang dianggap berjasa dalam
perkembangan animasi adalah walt Disney. Karya-karya yang dihasilkannya
seperti Mickey Mouse, Donal Duck,Pinokio,putrid salju dan
lain-lain.Walt Disney juga adalah orang pertama yang membuat film
animasi bersuara yaitu film Mickey Mouse yang diputar perdana di
Steamboat Willie di Colony Theatre, New York pada 18 November 1928. Walt
Disney juga menciptakan animasi berwarna pertama yakni, Flower and
Trees yang diproduksi Silly Symphonies di tahun 1932. Selanjutnya,
animasi di Jepang mengikuti pula perkembangan animasi di Amerika Serikat
seperti dalam hal penambahan suara dan warna. Dalam perkembangan
selanjutnya, kedua negara ini banyak bersaing dalam pembuatan animasi.
Amerika dikenal dengan animasinya yang menggunakan teknologi yang
canggih dan kadang simpel. Sedangkan animasi Jepang mempunyai jalan
cerita yang menarik. (Pmails/ Cesar Zehan Camille). Hingga saat ini
perkembangan animasi di amerika masih sebagai seni yang minor yang hanya
ditujukan bagi anak-anak.
PERKEMBANGAN ANIMASI JEPANG
Kemudian
animasi merambah dunia asia. Di Jepang misalnya animasi mulai
berkembang sejak tahun 1913. Dimana pada waktu itu dilakukan first
experiments in animation yang dilakukan oleh Shimokawa Bokoten, Koichi
Junichi, dan Kitayama Seitaro. semua jenis animasi yang berasal dari
jepang disebut anime oleh penduduk non-Jepang. Berkembangnya industri
anime memiliki hubungan yang erat dengan penurunan industri perfilman
Jepang. Industri animasi berawal pada tahun 1915 dengan animasi sebagai
bentuk karya seni komersial setelah era pasca perang dan memiliki puncak
pencapaian pada pemunculan serial tv Astro Boy dari Ozamu Tezuka pada
tahun 1963. Jalan cerita Astro Boy yang menarik dikombinasikan dengan
desain grafis yang minimal tapi efektif menjadi alasan kesuksesannya
yang cukup cepat.
Walaupun anime juga memiliki pengaruh dari Amerika Serikat, ia telah mengarah pada jalan yang berbeda : orientasi pada orang dewasa dan cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial tv (karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang panjang) membentuk cerita-cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an membawa pengaruhnya ke luar Jepang.
Memasuki 1990-an, banyak bermunculan anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan juga Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal.
Secara kronologis, anime berkembang dari pengkarakteran yang hitam putih dan cerita-cerita petualangan bertemakan Cinta, Keberanian dan Persahabatan menjadi filosofi yang kompleks, membuka jalan pada potensi artistik dan komersial. Anime jepang berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya. Ciri khas anime lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Anime juga merupakan sebuah karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau perkembangan seni dan media terkini. Dengan variasi subjek dan materinya, anime adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang. Pada perkembangannya Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya maupun komersil yang mampu membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia juga mampu mempengaruhi lebih dari wilayah jepang hingga mencakup area di luar jepang. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up. Sekarang ini memang perkembangan animasi di jepang sangat pesat dibandingkan negara-negara lainnya, terbukti denegan besarnya pasar konsumen anime, bukan hanya di jepang bahkan di negara-negara lain.Berbeda dengan Amerika, di jepang film animasi tidak hanya ditujukan pada anak-anak saja tapi juga untuk kalangan dewasa. Animasi menjadi populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan selain live action.Fleksibilitas variasi penggunaan teknik – teknik animasi memberi kesempatan bagi para pembuat film di jepang untuk mengeksplorasi bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action dengan biaya yang terbatas .Anime dapat digolongkan pada budaya populer (di jepang) atau pada sub – kultur (fi Amerika serikat).Sebagai sebuah budaya populer , anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang menantang.Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukan eksprimen pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913.Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5 menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin [Nikatsu].
Walaupun anime juga memiliki pengaruh dari Amerika Serikat, ia telah mengarah pada jalan yang berbeda : orientasi pada orang dewasa dan cerita yang kompleks sebagai keseluruhan strukturnya. Anime berbentuk serial tv (karena erat kaitannya dengan perkembangan manga yang memiliki episode yang panjang) membentuk cerita-cerita serial. Perkembangan anime menjadi Original Animation for Video (OAV) dan ke bentuk film layar lebar sekitar tahun 1970-an membawa pengaruhnya ke luar Jepang.
Memasuki 1990-an, banyak bermunculan anime-anime yang menarik secara intelektual, seperti melalui serial tv yang dianggap provokatif : Neon Genesis Evangelion karya Hideaki Anno dan juga Mononoke Hime karya Hayao Miyazaki, membuat anime makin dikenal.
Secara kronologis, anime berkembang dari pengkarakteran yang hitam putih dan cerita-cerita petualangan bertemakan Cinta, Keberanian dan Persahabatan menjadi filosofi yang kompleks, membuka jalan pada potensi artistik dan komersial. Anime jepang berkembang sesuai dengan perkembangan budayanya. Ciri khas anime lainnya adalah dominannya penggunaan tekhnik animasi tradisional menggunakan cel. Sampai awal 90-an hampir semua anime masih menggunakan teknik animasi tradisional. Ketika tekhnologi digital masuk ke dalam proses pembuatan animasi sekitar pertengahan ‘90-an, studio-studio mulai memproduksi anime mengikuti tren tersebut, walaupun masih ada beberapa studio seperti Ghibli yang masih setia terhadap animasi tradisional pada sebagian besar produknya, dan hanya menggunakan tekhnologi digital sebagai pelengkap. Anime juga merupakan sebuah karya seni kontemporer Jepang yang kaya dan menarik, dengan kekhasan estetika naratif dan visual, yang berakar pada budaya tradisional Jepang dan menjangkau perkembangan seni dan media terkini. Dengan variasi subjek dan materinya, anime adalah sebuah cermin yang berguna pada masyarakat kontemporer Jepang. Pada perkembangannya Anime merupakan fenomena global, baik sebagai kekuatan budaya maupun komersil yang mampu membawa pencerahan pada isu yang lebih luas pada hubungan antara budaya lokal dan global. Sebagai sebuah aksi untuk melawan hegemoni dari globalisasi. Anime tetap memiliki akar ke-Jepang-annya, tetapi ia juga mampu mempengaruhi lebih dari wilayah jepang hingga mencakup area di luar jepang. Memiliki gaya visual yang khas, seperti yang ditunjukkan pada anime tahun 1970-an yang memiliki tracking shots, pengambilan gambar yang panjang bagi pembangunan sebuah shot, panning yang ‘berlebihan’, sudut pandang kamera yang tidak biasa serta pemanfaatan extreme close up. Sekarang ini memang perkembangan animasi di jepang sangat pesat dibandingkan negara-negara lainnya, terbukti denegan besarnya pasar konsumen anime, bukan hanya di jepang bahkan di negara-negara lain.Berbeda dengan Amerika, di jepang film animasi tidak hanya ditujukan pada anak-anak saja tapi juga untuk kalangan dewasa. Animasi menjadi populer di Jepang pada abad 20 sebagai media alternatif dalam penceritaan selain live action.Fleksibilitas variasi penggunaan teknik – teknik animasi memberi kesempatan bagi para pembuat film di jepang untuk mengeksplorasi bermacam ide, karakter, setting yang sulit dilakukan dalam format live action dengan biaya yang terbatas .Anime dapat digolongkan pada budaya populer (di jepang) atau pada sub – kultur (fi Amerika serikat).Sebagai sebuah budaya populer , anime telah dilihat sebagai karya seni intelektual yang menantang.Sejarah karya animasi di Jepang diawali dengan dilakukan eksprimen pertama dalam animasi oleh Shimokawa Bokoten, Koichi Junichi, dan Kitayama Seitaro pada tahun 1913.Kemudian diikuti film pendek [hanya berdurasi sekitar 5 menit] karya Oten Shimokawa yang berjudul Imokawa Mukuzo Genkanban no Maki tahun 1917. Pada saat itu Oten membutuhkan waktu 6 bulan hanya untuk mengerjakan animasi sepanjang 5 menit tersebut dan masih berupa “film bisu”. Karya Oten itu kemudian disusul dengan anime berjudul Saru Kani Kassen dan Momotaro hasil karya Seitaro Kitayama pada tahun 1918, yang dibuat untuk pihak movie company Nihon Katsudo Shashin [Nikatsu].
PERKEMBANGAN ANIMASI RUSIA
Perkembangan
animasi di Rusia dimulai dengan pionir animator pertama mereka,
Ladislas Starevitch (1882-1965), yang merupakan anak dari pasangan
Polandia. Ladislaf Starevitch juga dianggap sebagai bapak animasi boneka
(puppet animation) dan kerap disandingkan dengan Winsor McCay yang
dianggap sebagai bapak animasi gambar (drawn animation). Revolusi
Oktober di Rusia membuat Starevitch beremigrasi ke luar negeri dan
membuat perkembangan animasi Rusia seakan terhenti untuk beberapa tahun.
Baru pada akhir dekade 1920-an, penguasa Rusia berhasil diyakinkan
untuk memodali studio-studio animasi untuk membuat film-film (animated
clips) untuk kebutuhan propaganda. Kondisi ini berakhir pada tahun 1956
dengan berakhirnya kepemimpinan Stalin. Pemimpin Rusia berikutnya,
Khrushev membawa perubahan dan pembaharuan dalam politik dan budaya Uni
Soviet. Perubahan ini juga menjadi titik tolak bagi perkembangan animasi
Rusia. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama untuk keluar dari
patron ‘éclair’, bisa dikatakan sejak 1960 ke belakang, animasi Rusia
meningkat secara kualitas. Ditandai dengan karya Fjodor Khitruks dalam
History of a Crime/Story of One Crime (1961), yang untuk pertama kalinya
sejak era Social Realism, berangkat dari tema kontemporer. Bercerita
tentang isu-isu dalam realitas dunia modern dengan pendekatan grafis
yang inovatif, film ini mengisahkan seorang laki-laki yang tidak bisa
tidur akibat terganggu keributan (suara) yang dihasilkan lingkungan
tetangga, film ini jadi sebuah kritik terhadap masyarakat Uni Soviet.
Era pembaharuan yang dibawa Khushev juga menandai kelahiran kembali
animasi boneka (puppet animation) yang merupakan pionir dalam animasi
Rusia. Animasi boneka yang seakan-akan terhenti perkembangannya semasa
kekuasaan Stalin, kembali dihidupkan dengan dibuka kembali divisi
animasi boneka pada Soyuzmultfilm pada tahun 1953. Dikepalai oleh Boris
Stepantsev (The Nutcracker, Petia and Little Red Riding Hood), divisi
ini berusaha untuk menemukan kembali pengetahuan mengenai animasi boneka
yang seakan-akan hilang setelah masa Alexander Ptushko. Karakter yang
kemudian terkenal melalui animasi boneka adalah Cheburaskha, karakter
dari cerita fairy tale yang ditulis oleh Eduard Uspersky dan dibuat ke
dalam versi animasi oleh Soyuzmultfilm. Meskipun dalam banyak terdapat
keterbatasan, generasi animator Rusia tetap mampu menghasilkan
karya-karya bermutu, dengan kerjasama internasional. Seperti karya
Alexander Petrov, The Mermaid (1996) – mendapatkan nominasi Oscar- dan
The Old Man and The Sea (1999) yang mendapatkan Oscar untuk kategori
Best Animated Short pada tahun 2000. Atau karya-karya dari Konstatin
Bronzit yang gemar menempatkan karakter-karakter- nya dalam situasi
paling tidak nyaman dan tidak mungkin, dan penonton akan tertawa melihat
bagaimana mereka mengatasi hal-hal tersebut. Switchcraft (1995) dan At
the Ends of Earth (1999) adalah hasil karya Bronzit,dan hingga kini
animasi rusia seperti halnya animasi amerika dan negara-negara lain
turut berkembang dengan pesat.
PERKEMBANGAN ANIMASI DI INDONESIA
Sedangkan
di Indonesia perkembangan animasi di Indonesia berjalan lambat karena
sulitnya ruang lingkup promosi bagi para animator Indonesia.Alasan lain
adalah kurangnya pendidikan formal animasi yang dapat mendukung peran
mereka sebagai animator. Selain itu masalah kemampuan bahasa juga
mempengaruhi perkembangan animasi tersebut,yang mana di Indonesia
sendiri penguasaan akan bahasa asing khususnya bahasa inggris sangat
terbatas sehingga kebanyakan animation house mancanegara kurang berminat
mendirikan studi animasinya di Indonesia, namun disamping itu semua di
Indonesia patut berbangga karena wayang kulit merupakan salah satu
bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi elektronik dan
komputer ditemukan pertunjukan wayang kulit telah memenuhi semua elemen
animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog dan ilustrasi music. pada
perkembangannya sekarang ini di Indonesia mulai berkembang lebih baik
lagi ditandai dengan munculnya film-film animasi di Indonesia dengan
semakin beragam.
Nah demikian kita sudah mempelajari Pengertian Animasi dan Sejarah Animasi serta Perkembangannya, semoga bisa semakin menambah wawasan kita. Kalau tulisan di atas dirasa bisa bermanfaat untuk hal lain, misal pembuatan makalah silakan di copy.